Oh Dios, Deje que su feliz toda la creación, todas las personas que amo, mis hermanos, mis amigos, y no te olvides de mis padres.

on Minggu, 05 Juni 2011 | 0 C0Mm3nTs
Ada sebuah wacana baru mengenai UN tahun depan, yaitu masuknya Pendidikan Agama ke dalam UN SMA Sederajat. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi mengenai masuknya Pendidikan Agama ke dalam UN, pertama Pendidikan Agama menjadi mata uji ke empat dan kemungkinan kedua adalah Pendidikan Agama menggantikan salah satu mata uji yang ada pada UN tahun ini (2011).

Ada beberapa hal yang membuat saya bertanya-tanya mengenai wacana masuk Pendidikan Agama ke dalam UN.
  1. Apakah distribusi soal UN tidak akan menjadi lebih semrawut ?
    Siswa di suatu sekolah tidaklah menganut agama yang sama. Jika dalam satu sekolah hanya ada satu atau dua siswa yang menganut agama Kristen sementara lainnya menganut agama islam, apakah mungkin soal Pendidikan Agama Kristen hanya akan didistribusikan dua paket saja dan mungkinkah distribusinya kan tepat sasaran.
    Tentu saja hal ini menjadi suatu hal yang dilematis, karena sistem distribusi kita yang selama ini rasanya masih bekum mampu untuk menangani distribusi soal yang sedemikian rumit. Hasilnya dapat dipastikan berupa distribusi soal yang semrawut.
  2. Apakah siswa penganut agama minoritas di daerahnya mendapat materi Pendidikan Agama ?

    Materi pendidikan yang diberikan kepada penganut agama minoritas menjadi salah satu masalah berikutnya. Meski banyak sekolah yang sudah memiliki beberapa guru agama yang mengajarkan agama berbeda, masih banyak penganut agama minoritas yang tidak memperoleh Pengaran Pendidikan Agama di sekolahnya.
    Bahkan, dua siswa beragama lain yang dulu satu sekolah dengan saya tidak pernah mendapat pengajaran Pendidikan Agama. Akan tetapi disetiap ada Pelajaran Pendidikan Agama mereka diminta untuk meninggalkan kelas, dan sebagai ganti tugas, ulangan, dan ujian mereka hanya diminta untuk membuat kliping yang nilainya hanya akan setara dengan nilai minimum.
    Dalam keadaan demikian, siswa dengan agama minoritas akan sangat sulit untuk mendapatkan nilai bagus. Bahkan, mendapatkan nilai minimum saja sudah menjadi suatu keberuntungan.
  3. Apakah Depdiknas ingin mencetak lulusan yang ahli dalam urusan agama ?
    Banyaknya aliran sesat yang bermunculan saat ini telah meresahkan masyarakat luas. Dan salah satu yang dapat membantu memecahkan maslah ini adalah generasi dengan pengetahuan agama yang cukup. Akan tetapi apa mungkin dengan memasukkan Pendidikan Agama dalam UN sudah cukup guna menanggulangi masalah ini ?
    Tentu saja tidak, di masyarakat saja sudah banyak orang yang pandai dalam urusan agama juga ikut terperosok ke dalam jurang aliran sesat.
  4. Apakah materi agama yang cukup dalam akan dikeluarkan dalam UN ?
    Seandainya materi agama yang dikeluarkan dalam UN mencakup materi yang cukup dalam atau luas, rasanya hal ini tidaklah adil untuk siswa beragama minoritas di sekolahnya. Karena dengan segala keterbatasan yang ada, ia dipaksa untuk mengerjakan soal UN dengan materi yang jauh lebih luas daripada yang ia dapatkan di sekolahnya.

Related Posts by Categories



0 C0Mm3nTs:

Posting Komentar