L4thii3f i7 ad4

Proses metabolisme yang dilakukan oleh tubuh akan menghasilkan zat sisa yang harus dibuang atau dikeluarkan dari tubuh. Selain zat sisa metabolisme, tubuh juga perlu mengeluarkan zat-zat lain yang jumlahnya berlebihan seperti hormone, vitamin, garam, gula dan lain sebagainya. Seandainya zat-zat tersebut tidak dikeluarkan dari tubuh, zat-zat tersebut meski sebenarnya merupakan zat yang bermanfaat ketika tidak dikeluarkan justru akan meracuni tubuh.

Organ-organ yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh terdiri dari ginjal, kulit, hati, dan paru-paru yang kesemuanya disebut sebagai system ekskresi. Ketika system eksresi mengalami gangguan baik karena penyakit maupun kelainan, maka kondisi kesehatan kita juga akan menurun. Berikut merupakan penyakit maupun kelainan yang mungkin ada pada salah satu organ eksresi, yaitu ginjal.

Anuria adalah kegagalan ginjal menghasilkan urin. Anuria disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam ginjal. Selain itu Anuria juga bisa disebabkan karena adanya radang di glomerulus(organ penyaring darah yang ada pada ginjal).

Penyempitan arterial efferent oleh hormon epinefrin dan radang merupakan sebab utama terjadinya penyakit ini.

Penyakit ini ditandai dengan adanya kandungan gula dalam urin. Penyakit ini disebabkan oleh rusak badan malpigi yang berfungsi menyaring darah.

Albuminaria adalah kelainan ginjal yang disebabkan oleh naiknya tingkat permeabilitas membrane glomerulus. Naiknya permeabilitas bisa terjadi karena timbulnya luka di membrane glomerulus sebagai akibat dari kenaikan darah, dan iritasi sel-sel ginjal akibat dari racun bakteri, eter, logam berat dan zat-zat lainnya. Penyakit ini dapat dikenali dengan adanya protein albumin pada urin.

Hematuria adalah keadaan dimana urin mengandung sel-sel darah merah. Radang pada sel-sel ginjal ataupun iritasi akibat batu ginjal bisa menyebabkan hematuria.

Ciri-ciri penyakit ini adalah adanya bilirubin (zat warna empedu) yang berlebihan pada urin. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya penguraian hemoglobin yang berlebihan ataupun karena disfungsi hati.

Nefritis glomerulus atau radang ginjal yang terjadi pada glomerulus biasanya disebabkan reksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang menginfeksi bagian tubuh lain seperti tenggorokan. Penyakit ini memungkinkan sel-sel darah merah dan protein tercampur dengan urin. Nefritis glomerulus parah bisa menyebabkan gagal ginjal.

Pielonefritis adalah infeksi atau radang pada ginjal. Infeksi atau radang ini biasanya dimulai dari pelvis(bagian dalam ginjal) yang kemudian menyebar ke seluruh bagian ginjal. Penyakit ini bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

Kistitis adalah radang yang terjadi pada kantung kemih (penampung urin sementara). Kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia maupun luka mekanis.

Nefrosis adalah bocornya membrane glomerulus yang menyebabkan sejumlah besar protein dalam darah berpindah ke dalam urin. Berpindahnya protein ini menyebabkan terjadinya penumpukan air dan natrium menumpuk pada bagian tubuh lain. Penumpukan air dan natrium menyebabkan terjadinya pembengkakan pada bagian tubuh.

Polisistik adalah kerusakan pada saluran ginjal yang menimbulkan kista di sepanjang saluran ginjal. Selain itu, dalam keadaan seperti ini, bagian-bagian utama ginjal yang berfungsi menyaring darah akan rusak.

Kista yang muncul, semakin lama kan semakin besar hingga menekan jaringal normal keluar dan memicu terjadinya gagal ginjal. Gagal ginjal akibat dari Polisistik ini biasanya terjadi pada usia empat puluh tahun ke atas.