Warnet, rasanya sudah tak ada lagi orang yang tidak tahu apa itu warnet. Warnet adalah tempat dimana orang bisa menikmati internet dengan cara menyewa untuk beberapa waktu. Bahkan sekarang ini kita bisa menikmati layanan di warnet mulai tarif Rp. 2000/jam hingga yang paling mahal Rp. 4000/jam. Tariff yang cukup murah, lalu bagaimankah keuntungannya ?
Meski tarifnya memang cukup murah, keuntungan yang dijanjikan sangat menggirukan. Jika biaya internet setiap bulannya Rp. 800.000, tagihan listrik sekitar Rp. 1.000.000 dan dengan biaya sewa Rp. 3.000/jam, maka prospeknya adalah sebagai berikut:
- Modal setiap bulan:
Rp. 1.000.000 + Rp. 800.000 = Rp.1.800.000
- Waktu Pengembalian Modal:
Rp. 1.800.000 : Rp. 3.000/jam = 600 jam
Dengan 8 komputer dan waktu operasional selama 14 jam setiap harinya maka jangka waktu untuk pengembalian modal tidak akan mencapai angka 6 hari, bahkan kita sudah mulai bisa memanen keuntungan mulai hari keenam.
- Keuntungan:
Bayangkan saja, hanya denga kurang dari 6 hari, kita sudah bisa mengembalikan modal yang telah kita keluarkan untuk biaya operasional selama satu bulan. Dengan keadaan yang demikian, kita bisa meraih keuntungan hingga Rp. 4.000.000 (empat juta) lebih setiapbulannya.
Setelah membaca urain di atas, pasti Anda tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan bukan?
Tetapi tahukah Anda ?
Saat ini warnet sedang berda dalam penghancuran, bagaimana bisa ? Dan kenapa demikian ?
Jawabannya sangatlah mudah..
Saat ini sudah banyak operator-operator seluler yang menawarkan paket internet dengan harga murah sehingga banyak yang beralih dari warnet ke pilihan aket internet pribadi. Untuk paket internet tersebut, ada berbagai macam pilihan paket, mulai dari harian, mingguan hingga paket bulanan.
Saat ini, kebanyakan orang yang beralih dari warnet ke internet pribadi memilih operator seluler berbasis CDMA. Selain harga yang ditawarkan sangat murah, kecepatan yang ditawarkan pun juga cukup menggiurkan. Untuk tariff, paket internet unlimited bisa dinikmati mulai dari Rp. 50.000/bulan dan dengan kecepatan akses antara 100 kbps hingga 300 kbps atau dalam kecepatan download sebesar 10 – 20 kBps. (Perlu dipahami bahwa kbps (kilobit per second) berbeda dengan kBps (kilobyte per second), hal ini dikarenakan 1 byte data terdiri atas 8 bit.)
Sementara untuk operator seluler berbasis GSM, masih kurang digemari karena tarifnya yang cenderung lebih mahal. Selain itu masih ada beberapa permasalahan dalam layanan koneksinya yang disebabkan oleh adanya 2 teknologi layanan data yang berbeda yaitu 3G dan GPRS. Jika daerah Anda terjangkau oleh koneksi 3G maka tariff paket internet yang lebih dari Rp. 100.000/ bulan tidak akan mengecewakan anda karena kecepatan yang diberikan memang sngatlah cepat. Tetapi jika Anda hanya dijangkau oleh konektifitas GPRS maka Anda jangan pernah berharap untuk menikmati akses internet yang setimpal dengan harganya karena kecepatan aksesnya jadi sangat lambat.
Tentunya dengan banyaknya jumlah orang yang beralih dari warnet ke internet pribadi, pengunjung atau pengguna jasa warnet akan jadi semakin sedikit. Dan akhirnya warnet akan bernasip sama dengan wartel, “dipuja, namun akhirnya ditinggalkan begitu saja”.
0 C0Mm3nTs:
Posting Komentar