Di tengah waktu yang berjalan
Jatuhlah sebutir benih cinta
Ke ladang hati yang begitu tandusnya
Tak ada air,
Di tengah ladang yang begitu luas
Cahya pun,
Hanya sesekali berikan sinarnya
Hari demi hari
Minggu demi minggu
Butir benih cinta itu smakin layu,
Seolah tak ‘kan mampu’tuk bertahan
Di tengah badai di hati,
Akar yang tumbuh,
Tak mampu tuk memeluk sandaran
Terpaan angin yang datang
Selalu bawa ia terombang-ambing
Kian kemari,
Hingga terbawa,
Ke sebuah pohon teramat megah,
Tapi tak ind ah,
Dibiarkan benih itu tumbuh,
Membentuk satu cinta yang begitu ind ah
Hingga menutupi catatan
Akan cinta yang lama
Dan membawa sejuk
Tuk hati yang gersang
Dan lantunkan puisi-puisi ind ah
Yang selama ini tak terdengar,
0 C0Mm3nTs:
Posting Komentar