Oh Dios, Deje que su feliz toda la creación, todas las personas que amo, mis hermanos, mis amigos, y no te olvides de mis padres.

on Rabu, 01 September 2010 | 0 C0Mm3nTs

Fadli adalah seorang pelajar yang baik, selain tidak pernah membuat kasus, dia juga rajin dan cerdas. Pagi ini Fadli berangkat sendiri tanpa ditemani teman-temannya, terlihat dari kejauhan Adi dan genknya sudah nongkrong di depan gerbang SMPN 2 Sempu.
            “Hey lihat!!! Ada mangsa kita yang pertama tuh!!!” sahut Dimas (salah satu Genk Adi).
            “Kelihatannya tajir tu anak!!!” sahut Adi. Tidak lama kemudian Fadli tiba di depan gerbang dan langsungdisergap oleh Genk Adi.

            “Serain duit loe!” bentak Adi ke Fadli.
            “A…a… aku nggak punya duit nih,” jawab Fadli sampai gagap karena ketakutan.
            “Alah, jangan bo’ong deh lu!!” sahut Dimas.
            “Ya, dah deh, anak-anak geledah sakunya,” perintah Adi ke genknya dan menemukan uang Rp 50.000,00.
            “La, ini paan? Daon?” sahut Dimas.
            “Tapi…, tu buat beli buku,” jawab Fadli.
            Bel masuk pun berbunyi, Fadli diiringi perasaan sedih dan takut perlahan masuk ke kelas, di dalam kelas dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Tidak lama kemudian Bu Indah datang, semua anak mengeluarkan buku kesenian, tapi Fadli tidak, uang yang digunakan beli buku dirampas Adi.
            Tidak terasa bel pulang sudah berbunyi, dengan muka kusut dia pulang.
            “Ngomong-ngomong ada 7 orang yang kena scores di kelas kita lho,” jawab Rizal.
            “Kamu belum tau sih, dia tu Wahyu ma genknya,” sahut Rizal.
            “Mangnya kenapa kok bisa kena scores?” tanya Fadli.
            “Mereka tu ikut tawuran sama genknya Adi,” jawab Rizal. Tidak terasa mereka sudah sampai di rumah masing-masing, di rumah Fadli di tanyai mana buku yang baru dibelinya.
            “Fadli, bukunya mana?” tanya ibunya.
            “A… nu, di pinjam temen, mau difotocopy,” jawab Fadli.
            Besoknya, Fadli berangkat pagi-pagi sekali untuk menghindari Adi, dan tidak sengaja dia bertemu dengan cewek cantik. Langsung saja dia mendekati cewek itu dan langsung mengajaknya berkenalan.
            “Hai, aku Fadli, kamu siapa?” tanya Fadli.
            “Aku Renny Yonata, eh dah dulu ya, aku mau piket.”
Di kelas Fadli senyum-senyum sendiri ga’ jelas.
            Saat di kelas.
            “Li, kamu kenapa, kok cengar-cengir?” tegur Rizal.
            “Renny, Renny, Renny, Renny……!” jawab Fadli.
            “Dasar gila,” sahut Rizal.
Selama pelajaran Fadli melamun saja, dia sama sekali tidak mencatat ataupun mendengarkan semua keterangan yang diberikan oleh Pak Agus, karena banyak melamun bel istirahat terasa sangat cepat bagi Fadli. Tanpa diduga Adi dan genknya menghampiri Fadli di kelasnya dan langsung memegang leher Fadli, seraya mengancamnya. Setelah kejadian pemalakan yang kedua ini, akhirnya Fadli bersumpah akan membalas mereka semua.
            Di rumah Fadli terus berfikir bagaimana cara membalas Genk Adi, lalu dia mendapat ide yang cemerlang yaitu untuk memanfaatkan Genk Wahyu untuk melawan Genk Adi. Besoknya dia mengulangi berangkat pagi-pagi sekali dan bertemu dengan Renny. Fadli menceritakan semua niatnya untuk bergabung dengan Genk Wahyu.
            “Ren, kamu tahu nggak tentang BADBOYZ?” tanya Fadli.
            “Itukan genk yang dipimpin Wahyu, dan itu salah satu genk yang paling kuat di seklah ini,” jawab Renny.
            “Masa sampai segitunya?” tanya Fadli.
            “Iya…, emangnya kenapa, kamu mau gabung?” tanya Renny.
            “Sebaiknya jangan deh, kalau kamu sudah gabung sama BADBOYZ kamu ga’ bakal bisa keluar!” sahut Renny.
            “Kamu kok perhatian banget sich ma aku?” tanya Fadli.
            “Karena… a… ku, cinta kamu, semenjak aku bertemu kamu, aku harap perasaan kamu juga sama ke aku,” jawab Renny.
            “Aku juga sayang kamu kok, kamu mau ‘kan jadi pacarku?” jawab Fadli.
            Tanpa pikir panjang, Renny menerima Fadli, lalu terdengar jeritan dari anak-anak lain “BADBOYZ” datang berulang kali, terlihat dari kejauhan Wahyu dan anak buahnya yang sangat banyak sudah tiba di ujung jalan menuju sekolah. Berita inipun segera terdengar oleh Adi dan genknya. Mereka panik karena pasti akan membalas dendam karena gara-gara Genk Adi, mereka semua dijatuhi hukuman scorsing, kebetulan kelas Wahyu dan kelas Fadli sama, dan Fadli duduk sendirian, lalu Wahyu duduk di sebelah Fadli, lalu Fadli meminta pertolongan kepada Wahyu untuk membalaskan dendam ke Adi.
            “Yu, aku boleh minta pertolonganmu nggak?” tanya Fadli.
            “Boleh, tapi kamu harus gabung sama genkku,” jawab Wahyu.
            “O.K, aku mau gabung sama genkmu asal kamu mau bantu aku hancurin genknya Adi,” jawab Fadli.
            “Emangnya kamu diapain ama Adi?” tanya Wahyu.
            “Aku dipalak ama Adi,” jawab Fadli.
Berita gabungnya Fadli ke BADBOYZ segera sampai ke telinga Adi dan genknya.
            “Bos, Fadli sudah gabung ama Wahyu?” tanya Dimas.
            “Brengsek…, harusnya kita habisi aja anak itu sebelum dia macem-macem,” bentak Adi.
            “Jadi apa rencana kita?” tanya Dimas.
            “Segera kumpulkan anak-anak, kita akan serang BADBOYZ!” bentak Adi.
            “Tapi, kita jelas kalah jumlah dengan mereka, mereka mempunyai 100 lebih pasukan sedang kita hanya punya 70 orang pasukan,” jawab Dimas.
            “Sudahlah, turuti saja perintahku!” jawab Adi.
Berita penyerangan ini sudah terdengar dengan Wahyu, tidak lama kemudian utusan dari Adi memberitahu bahwa besok Wahyu ditantang oleh Adi dilapangan selatan sekolah pukul 21.00.
            “Aku di sini hanya menyampaikan pesan dari Adi,” sahut Dimas.
            “Aku juga akan menitipkan pesan ke Adi lewat kamu, anak-anak,” jawab Wahyu. Secara tiba-tiba Dimas disergap oleh teman-teman Wahyu dan oh hajar beramai-ramai.
            “Itu adalah pesanku untuk Adi, tolong sampaikan, oke,” jawab Wahyu.
            “Sialan, kamu, aku yakin kalian akan membayar semua ini,” rintih Dimas. Tidak lama kemudian Dimas datang di kelas Adi. .
            “lho…, Dimas, kamu kenapa?” tanya Adi.
            “Aku, aku dihajar ama genknya Wahyu,” jawab Dimas.
            Malam itu, tepat pukul 21.00 Genk Adi dan Genk Wahyu sudah berkumpul di lapangan sepak bola SMPN 2 Glenmore, mereka semua datang sambil menggenggam balok kayu, rantai sepeda, batu dan masih banyak benda-benda tajam lainnya, lalu saat Fadli sedang menuju lapangan dia bertemu dengan Renny.
            “Yank, kamu mau kemana? Kok bawa kayu segala,” tanya Fadli.
            “Aku mau ikut tawuran di lapangan sekolahan,” jawab Fadli.
            “Jangan deh yank!!!” seru Renny.
            “Emangnya kenapa? Semua anggota Genk Wahyu dah datang,” sahut Fadli.
            “Aku takut kamu kenapa-napa,” jawab Renny.
            “Udahlah, kamu ga’ usah takut, lagian jumlah pasukan kita lebih banyak kok daripada pasukan Adi,” jawab Fadli.
Dengan berat hati Renny melepaskan kekasihnya untuk ikut tawuran sebagai cara pembalasan dendamnya dan tibalah Fadli di lapangan sekolahan tempa terjadinya tawuran.
            “Ayo, anak-anak, serang…!!!” teriak Wahyu dan Adi bersamaan, kedua genk ini saling mengahajar. Tawuran ini berlangsung sangat singkat, melihat banyaknya korban dari Genk Adi, Adi langsung memerintahkan anak buahnya yang tinggal 15 orang itu untuk kabur dan meninggalkan teman-temannya yang lain. Setelah kejadian itu Genk Adi dibubarkan secara paksa oleh BADBOYZ karena markas mereka sudah dihancurkan oleh Wahyu, Fadli yang awalnya pelajar yang amat baik kini menjadi pelajar yang urakan, namun dalam hatinya dia sangat puas karena dendamnya sudah terbalas.
Blogged with the Flock Browser

Related Posts by Categories



0 C0Mm3nTs:

Posting Komentar